Bosan dengan Rutinitas? Menulis Bisa Menjadi Pelarian yang Menyenangkan
Mungkin judul artikel ini terkesan berlebihan, tapi kalau boleh jujur, pasti anda pernah merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari yang monoton? Pekerjaan yang menumpuk, deadline yang mendesak, dan masalah hidup lainnya juga bisa membuat kita merasa lelah dan jenuh. Saat momen seperti ini, kita membutuhkan pelarian yang bisa menyegarkan pikiran. Salah satu aktivitas yang bisa anda coba adalah menulis.
Image via unsplash.com |
Dan memang inilah yang sedang saya
rasakan setelah hampir dua minggu menulis lagi setiap harinya, meskipun tidak
selalu saya posting ya. Yang saya maksud di sini adalah menulis di atas kertas,
bagi anda yang lebih menyukai format digital silahkan disesuaikan saja ya.
Saya termasuk orang yang lebih menyukai menulis di media kertas, jika tujuan saya adalah untuk terapi, semacam pelarian dari rutinitas atau mengurangi screentime scrolling medsos. Contohnya aktivitas jurnaling yang mulai rutin saya lakukan. Jadi silahkan sesuaikan saja dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing ya.
Mengapa Menulis Bisa Menjadi Pelarian yang Menyenangkan?
Menulis itu lebih dari sekadar
aktivitas mengisi kertas dengan kata-kata. Bisa dibilang menulis adalah sebuah
perjalanan batin yang penuh makna. Tanpa kita sadari ketika kita menulis, kita
juga sedang melakukan beberapa hal sekaligus:
Mengalihkan Fokus: Bayangkan saja pikiran kita seperti sebuah layar
komputer yang menampilkan berbagai tab. Nah, menulis itu seperti menutup semua
tab yang tidak penting dan menyisakan satu hal saja, yaitu layar yang menampilkan kata-kata yang
sedang kita susun. Dengan demikian, kita seperti sedang memberikan otak kita istirahat sejenak, dari hiruk pikuk pikiran, yang seringkali membuat kita jadi merasa cemas dan stres.
Bentuk Ekspresi Diri yang Bebas: Dalam kehidupan sehari-hari, kita
seringkali merasa perlu menyembunyikan perasaan dan pikiran kita, atau mungkin memang tidak ada urgensinya orang lain tahu semuanya tentang diri kita. Namun, saat
menulis, kita bisa menjadi sejujur mungkin. Tidak ada penilaian, tidak ada
filter. Kita bisa mengeksplorasi segala sudut emosi kita, dari yang paling
bahagia hingga yang paling gelap. Tulis saja, karena tulisan ini untuk kita sendiri.
Meningkatkan Kreativitas Tanpa Batas: Menulis adalah sebuah
permainan imajinasi. Kita bisa menciptakan dunia baru, karakter yang unik, dan
cerita yang terkesan "agak lain" itu pun boleh-boleh saja . Dengan menulis, kita melatih otak kita untuk
berpikir out of the box dan menemukan solusi-solusi kreatif untuk
berbagai masalah yang ada.
Mengurangi Stres Secara Alami: Proses menulis itu sendiri ternyata memiliki
efek menenangkan. Gerakan tangan kita saat menulis, suara pena yang menari di
atas kertas (maaf jiwa puitis saya keluar ini lol), dan fokus kita pada kata-kata dapat membantu menurunkan tingkat
hormon stres kortisol. Selain itu, menuangkan emosi negatif ke dalam tulisan
juga dapat membantu kita melepaskannya secara perlahan.
Membangun Koneksi dengan Diri Sendiri: Menulis adalah layaknya kita berdialog dengan diri sendiri.Ini yang sempat saya singgung di awal, dengan menulis di atas kertas ternyata membuat saya terkoneksi kembali dengan diri saya. Melalui tulisan, kita bisa
lebih memahami nilai-nilai hidup, tujuan hidup, dan apa yang sebenarnya ingin
kita capai.
Meningkatkan Kepercayaan Diri: Setiap kali kita menyelesaikan
sebuah tulisan, kita telah mencapai sebuah pencapaian. Jika baru pertama kali memang bukan hal yang mudah, tapi tetap lakukan saja toh tidak ada yang menilai. Hal ini akan membuat kita termotivasi dan meningkatkan rasa percaya diri kita dan mendorong kita untuk terus berkarya.
Dari satu kalimat perlahan jadi paragraf dan tahu-tahu anda sudah menulis satu
halaman penuh. Dengan meluangkan waktu untuk menulis, kita bisa menemukan
kedamaian batin, meningkatkan kreativitas, dan memperkaya hidup kita. Jadi,
jangan ragu untuk memulai petualangan menulismu sekarang juga!
Posting Komentar untuk "Bosan dengan Rutinitas? Menulis Bisa Menjadi Pelarian yang Menyenangkan "
Posting Komentar