Lepaskan Hal - hal Berikut Ini ! Agar Hidupmu Lebih Bahagia Untuk Dijalani
Saya tersenyum sendiri saat terfikir menulis tentang ini, tiba-tiba saja teringat judul lagu “Let It Go” soundtrack film animasi Disney Frozen yang terkenal itu. Tulisan kali ini hanya semacam curhatan atau sharing dalam menjalani kehidupan orang dewasa yang semakin hari ternyata cukup menguras energi.
Orang yang hidup di dunia ini pasti ingin hidupnya Bahagia. Anda pun pasti setuju jika saya bilang tak ada orang yang ingin hidupnya terpuruk dalam kesedihan.
Jika kita menjalani hidup dengan Bahagia tentu hari-hari akan terasa lebih mudah dilalui. Orang yang Bahagia itu kan bawaannya enak gitu ya, seperti ada aura positif yang terpancar, dan itu bisa menular ke orang sekitarnya.
Misalnya kayak gini, ada dua orang nih sama-sama dikasih tugas atau kerjaan yang deadlinenya mepet, yang satu mengerjakan tugasnya dengan semangat, bahkan tetap bisa senyum ketika ternyata kerjaannya mesti direvisi lagi.
kemudian yang satu lagi menyelesaikan pekerjaannya sambil ngomel-ngomel dan mengeluh saja, akhirnya tugas itu sama-sama selesai, tapi kalau bisa memilih, tentu kita maunya punya temen seperti yang pertama, ya nggak?
Kita tidak bisa memungkiri, selama hidup pasti akan ada ujian ataupun rintangan yang mesti dihadapi. Banyak hal yang membuat kita menangis atau tertawa, sedih ataupun bahagia. Seiring dengan usia yang makin bertambah, nyatanya bertambah pula hal-hal yang membuat kita khawatir dan butuh pemikiran.
Pada dasarnya manusia itu dikaruniai oleh sang Pencipta, kemampuan untuk menghadapi setiap permasalahan hidupnya. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya, mampukah kita mengolah perasaan dan fikiran tersebut untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup. Dengan begitu tak ada lagi, yang dapat menghalangi kita untuk merasakan arti kebahagian itu sendiri.
Setiap orang punya titik mulai yang berbeda, punya pengalaman yang berbeda, jadi jangan samakan diri kita dengan orang lain. Nah berikut ini beberapa hal yang perlu dilepaskan agar hidup kita lebih bahagia dan terasa ringan untuk dijalani:
Contohnya, orang lain punya standar kalau bahagia itu, jika punya pasangan dan uang yang berlimpah. Nah Anda boleh kok punya standar bahagia sendiri misalnya jika anda jomblo dan gak punya banyak uang.
Tapi di sisi lain, mengubah standar kesuksesan ataupun kebahagiaan di masyarakat. Boleh saja bergantung pada validasi orang lain, tapi tidak untuk selamanya ya.
Sebenarnya wajar sih, karena khawatir itu adalah satu bentuk cara kita meluapkan emosi yang kita rasakan. Apabila sudah mulai overthingking, yang saya lakukan adalah lebih memilah-milah mana sih yang sekiranya perlu dipikirkan dan mana yang tidak.
Jangan sampai teru-terusan overthinking, khawatir berlebihan, dan berujung ketakutan atau malah bikin stress. Bukan berarti kita tidak memikirkan masa depan sama sekali ya, tapi anda tentu lebih tahu mana yang patut jadi prioritas anda.
Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, apa yang kita lakukan dalam hidup tidak akan bisa memenuhi ekspektasi semua orang. Hidup ini, kita yang menjalani, jadilah diri sendiri. Kalau saya sih, selama yang kita lakukan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain, ya udah lanjutkan saja.
Tentunya kita merasa begitu kecewa, ketika sesuatu itu tidak berjalan sesuai rencana. Ya tidak ada salahnya sih punya ekspektasi asalkan anda ingat, kita itu manusia yang hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan.
Dulu saya sering merasa insecure ketika lihat postingan di media sosial teman, seperti di saat dia posting foto umroh bersama keluarga atau sedang membangun rumah yang kesekian kalinya, sementara saya masih begini-begini saja. Sampai akhirnya saya menyadari, bahwa setiap orang itu menjalani kehidupan yang berbeda-beda.
Anak yang terlahir dari rahim yang sama saja, bisa punya nasib yang berbeda, apalagi ini orang lain. Berhentilah membandingkan diri anda dengan orang lain, hargai setiap proses hidup anda, dengan begitu anda bisa lebih fokus dan lebih ringan menjalani hidup anda sendiri.
Selama kita masih bernafas, selama kita masih sehat dan masih punya iman, tidaklah mengapa jika pencapaian kita berbeda dengan lainnya, ucapkan terima kasih pada diri sendiri apapun bentuk pencapaian anda, teruslah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Terima kasih dan jangan lupa bahagia ya!
Orang yang hidup di dunia ini pasti ingin hidupnya Bahagia. Anda pun pasti setuju jika saya bilang tak ada orang yang ingin hidupnya terpuruk dalam kesedihan.
Agar Hidupmu Lebih Bahagia Untuk Dijalani |
Jika kita menjalani hidup dengan Bahagia tentu hari-hari akan terasa lebih mudah dilalui. Orang yang Bahagia itu kan bawaannya enak gitu ya, seperti ada aura positif yang terpancar, dan itu bisa menular ke orang sekitarnya.
Misalnya kayak gini, ada dua orang nih sama-sama dikasih tugas atau kerjaan yang deadlinenya mepet, yang satu mengerjakan tugasnya dengan semangat, bahkan tetap bisa senyum ketika ternyata kerjaannya mesti direvisi lagi.
kemudian yang satu lagi menyelesaikan pekerjaannya sambil ngomel-ngomel dan mengeluh saja, akhirnya tugas itu sama-sama selesai, tapi kalau bisa memilih, tentu kita maunya punya temen seperti yang pertama, ya nggak?
Kita tidak bisa memungkiri, selama hidup pasti akan ada ujian ataupun rintangan yang mesti dihadapi. Banyak hal yang membuat kita menangis atau tertawa, sedih ataupun bahagia. Seiring dengan usia yang makin bertambah, nyatanya bertambah pula hal-hal yang membuat kita khawatir dan butuh pemikiran.
Pada dasarnya manusia itu dikaruniai oleh sang Pencipta, kemampuan untuk menghadapi setiap permasalahan hidupnya. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya, mampukah kita mengolah perasaan dan fikiran tersebut untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup. Dengan begitu tak ada lagi, yang dapat menghalangi kita untuk merasakan arti kebahagian itu sendiri.
Setiap orang punya titik mulai yang berbeda, punya pengalaman yang berbeda, jadi jangan samakan diri kita dengan orang lain. Nah berikut ini beberapa hal yang perlu dilepaskan agar hidup kita lebih bahagia dan terasa ringan untuk dijalani:
1. Standar kebahagiaan Orang lain
Bagian terpenting adalah tentukan dulu standar kebahagiaan kita sendiri, jangan bergantung dengan standar atau penilaian orang lain. Mulailah menciptakan bahagia versi kita sendiri, orang lain boleh punya standar bahagia, begitu pula dengan kita.Contohnya, orang lain punya standar kalau bahagia itu, jika punya pasangan dan uang yang berlimpah. Nah Anda boleh kok punya standar bahagia sendiri misalnya jika anda jomblo dan gak punya banyak uang.
Bersyukur saja Anda masih sehat, bisa makan dan minum, anda tak perlu diribetkan dengan bagaimana harus menjaga perasaan pasangan dan sebagainya, tapi ya terkadang berasa sepi ya (maaf bercanda). Tenang saja! tetap semangat menjalani hidup ya, nanti juga akan bertemu jodohnya.
2. Validasi dari orang lain
Di awal tadi sempat saya sebut pentingnya mendefinisikan bahagia Anda sendiri. Anda tidak perlu menunggu validasi dari orang lain kok, untuk hidup bahagia. Memang internet terutama sosial media, sering menayangkan konten kehidupan mewah para selebriti cukup membawa pengaruh bagi netizen, positifnya mungkin menginspirasi orang jadi lebih semangat bekerja agar bisa meraih kehidupan seperti itu.Tapi di sisi lain, mengubah standar kesuksesan ataupun kebahagiaan di masyarakat. Boleh saja bergantung pada validasi orang lain, tapi tidak untuk selamanya ya.
Sebaiknya sudahi saja, karena lama-lama itu bisa berpengaruh negatif bagi kita. Lebih baik sibukkan diri mencari penghidupan dan menambah penegetahuan, daripada sibuk mencari-cari validasi orang lain yang berpotensi membebani diri.
3. Kekhawatiran berlebih akan suatu hal yang belum tentu terjadi
Hal ini adalah salah satu hal yang belum bisa saya lepaskan sepenuhnya, terutama tentang masa depan yang belum terjadi. Kalau sudah begitu kita akan terfokus sama masalah dan bukan mencari solusi, ini tentunya nggak bagus kan?Sebenarnya wajar sih, karena khawatir itu adalah satu bentuk cara kita meluapkan emosi yang kita rasakan. Apabila sudah mulai overthingking, yang saya lakukan adalah lebih memilah-milah mana sih yang sekiranya perlu dipikirkan dan mana yang tidak.
Jangan sampai teru-terusan overthinking, khawatir berlebihan, dan berujung ketakutan atau malah bikin stress. Bukan berarti kita tidak memikirkan masa depan sama sekali ya, tapi anda tentu lebih tahu mana yang patut jadi prioritas anda.
3. Bayang-bayang ekspektasi orang lain
Kita menjalani berbagai peran dalam hidup ini, mungkin sebagai anak, sebagai bawahan, sebagai anggota masyarakat dan sebagainya, dan masing-masing peran tersebut tak lepas dari yang nama ekspektasi orang lain.Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, apa yang kita lakukan dalam hidup tidak akan bisa memenuhi ekspektasi semua orang. Hidup ini, kita yang menjalani, jadilah diri sendiri. Kalau saya sih, selama yang kita lakukan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain, ya udah lanjutkan saja.
4. Ekspektasi yang terlalu tinggi
Nah kalau yang tadi ekspektasi orang lain, kali ini ekspektasi diri kita atas suatu hal. Misalnya anda sudah mentargetkan peningkatan penjualan produk sekian persen, anda optimis bisa mencapainya karena anda sudah menyiapkan strateginya, namun apa mau dikata pandemi tiba-tiba melanda, dan seketika harapan tak sesuai rencana.Tentunya kita merasa begitu kecewa, ketika sesuatu itu tidak berjalan sesuai rencana. Ya tidak ada salahnya sih punya ekspektasi asalkan anda ingat, kita itu manusia yang hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan.
5. Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Jika melihat postingan di media sosial tentang kehidupan selebriti atau public figure, tidaklah terlalu berpengaruh bagi saya, karena jelas-jelas berbeda jauh ya. Tapi lain halnya jika yang posting itu orang yang saya kenal.Dulu saya sering merasa insecure ketika lihat postingan di media sosial teman, seperti di saat dia posting foto umroh bersama keluarga atau sedang membangun rumah yang kesekian kalinya, sementara saya masih begini-begini saja. Sampai akhirnya saya menyadari, bahwa setiap orang itu menjalani kehidupan yang berbeda-beda.
Anak yang terlahir dari rahim yang sama saja, bisa punya nasib yang berbeda, apalagi ini orang lain. Berhentilah membandingkan diri anda dengan orang lain, hargai setiap proses hidup anda, dengan begitu anda bisa lebih fokus dan lebih ringan menjalani hidup anda sendiri.
Be happy for this moment. This moment is your life – Omar Khayyam
Selama kita masih bernafas, selama kita masih sehat dan masih punya iman, tidaklah mengapa jika pencapaian kita berbeda dengan lainnya, ucapkan terima kasih pada diri sendiri apapun bentuk pencapaian anda, teruslah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Terima kasih dan jangan lupa bahagia ya!
Posting Komentar untuk " Lepaskan Hal - hal Berikut Ini ! Agar Hidupmu Lebih Bahagia Untuk Dijalani"
Posting Komentar