Puisi : Sapardi Djoko Damono - Sajak Desember
Sajak Desember sebuah puisi yang ditulis Sapardi Djoko Damono, bisa Anda temukan di dalam dalam buku kumpulan Sajak beliau yang berjudul Hujan Bulan Juni. Saya sempat kehilangan buku ini beberapa waktu lalu. alhamdulillah ditemukan adik saya, terselip di antara tumpukan buku di rak rumah orang tua saya, ketahuan banget ya kalau rajin banget baca bukunya lol. Jujur saya sedang mengalami stuck dalam menulis, dan awal tahun ini saya ingin memulai lagi untuk lebih aktif dan konsisten dalam mengisi blog saya ini.
Saya dan keluarga bukanlah orang yang selalu merayakan pergantian tahun, terus terang saya gak kuat macet dan bisingnya lalu lintas di saat menjelang event perayaan tahun baru. Seperti tahun ini saya hanya tinggal di rumah , nonton tv, atau ngemil sambil membaca buku karya SDD ini, dan sekarang saya bagi dengan Anda di awal tahun baru ini ^_^.
Photo by Dan Whale on Unsplash |
Sajak Desember
kutanggalkan mantel serta topiku yang tuaketika daun penanggalan gugur:
lewat tengah malam. Kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu
mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela. ada yang terbaring
di kursi, letih sekali
masih patutkah kuhitung segala milikku
selembar celana dan selembar baju
ketika kusebut berulang nama-Mu: taram-
temaram bayang bianglala itu
(1961)
Membaca sajak ini seolah kita diajak berintrospeksi apa yang sudah kita lalui di tahun ini, sudahkah kita memenuhi kewajiban kita sebagai makhluk-Nya. Entahlah benar atau tidak, itu interpretasi saya, bagaimana menurut Anda? Boleh kasih tahu saya di kolom komentar ya. Selamat tahun baru semoga Anda sehat dan bahagia selalu ^_^
Posting Komentar untuk "Puisi : Sapardi Djoko Damono - Sajak Desember"
Posting Komentar