Puisi: Gus Mus - Sidik Jari

Puisi : Gus Mus - Sidik Jari

Pertama kali saya tahu puisi ini waktu saya menonton acara Mata Najwa di Metro Tv , episode : Dua Sahabat, yang menghadirkan Gus Mus dan Ustadz Qurisy Shihab. Cuplikan pada saat acara lek-lekan "Atas Nama Cinta", beliau membacakan puisi untuk mengenang almarhumah sang istri yaitu ibu Siti Fatmah, betapa Gus Mus dan mendiang istri semasa hidupnya nyaris tak pernah terpisah, sehingga Gus Mus membuat puisi berjudul "Sidik Jari", meskipun istrinya telah tiada, namun keberadaannya masih terasa di sisi Gus Mus.

Puisinya pendek , sederhana, tapi justru disitulah menurutku berasa banget keindahannya. Bahkan beliau (Gus Mus) sempat menitikkan airmata ketika membacanya. Beberapa waktu lalu, baru saya tahu, adik saya punya buku kumpulan puisi Gus Mus yang berjudul "Sajak-sajak Cinta Gandrung", sesuai judulnya tentunya berisi puisi-puisi cinta. Berikut ini puisinya:



Sidikjari

di sini

sidikjarimu ada

di mana-mana

ada di jendela

ada di seantero

ruang ini

maka alibimu

tak bisa diterima

kau tak mungkin

di tempat lain.

Awal Syawal 1437

Posting Komentar untuk "Puisi: Gus Mus - Sidik Jari"